Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica chinensisvar. Parachinensis) Berdasarkan Variasi Media Tanam


 A.    Tujuan Proyek

Adapun tujuan budidaya tanaman sawi hijau adalah:

1.      Untuk mengetahui cara budidaya sawi hijau dengan metode persemaian yang baik dan benar

2.      Untuk mengetahui media tanam yang cocok untuk sawi hijau

3.      Untuk mengetahui cara memelihara sawi hijau yang baik dan benar

4.      Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan sawi hijau

5.      Mengetahui berbagai faktor luar dalam proses persemaian.

 

B.     Tinjauan Pustaka

Sawi (Brassica juncea L.) merupakan tanaman semusim dengan batang pendek yang hampir tidak terlihat. Warna daun jantung lonjong, halus dan runcing, dan daun utama memiliki urat lebar dan berwarna putih. Setelah kubis matang, daunnya sangat lembut, dan rasa mentahnya sedikit pedas. Pola pertumbuhan daun mirip dengan tanaman kubis, dengan daun pertama menutupi daun yang tumbuh kemudian, membentuk mahkota oval putih. Susunan dan warna kubis dan bunga lainnya (Sunarjo, 2004 dalam Akbar, 2018).

Tanaman sawi dapat tumbuh di tempat yang berhawa panas maupun hawa dingin, tetapi dapat tumbuh baik dengan iklim yang kering pada suhu 15-20oC dan ketinggian 5-1200 m dpl. Tanaman ini memerlukan hawa yang sejuk akan lebih baik tumbuh ditanam pada suasana yang lembab, tanaman ini tidak menyukai air yang menggenang (Akbar, 2018).

Menurut Budianto (2016) dalam Sari (2017) media tanam pada tanaman sawi berupa tanah yang gembur, banyak humus, serta memiliki pembuangan air yang baik. Derajat keasamannya antara pH 6-7. tanah yang baik untuk ditanami sawi adalah tanah yang gembur, banyak mengandung humus dan kaya akan bahan organik, jenistanah andosol dan regosol, memiliki pembuangan air yang baik dengan derajat keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya berkisar antara 6-7.

Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, maka dapar ditanam sepanjang tahun. Namun jika kemarau perlu penyiraman teratur  Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,6oC dan siang harinya 21,1oC serta penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari (Setoadji, 2016 dalam Sari, 2017).

Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur- unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Penggolongan pupuk umumnya didasarkan pada sumber bahan yang digunakan, cara aplikasi, bentuk, dan kandungan unsur haranya. Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dibagi menjadi dua, yakni pupuk cair dan padat. Pupuk cair adalah dapat memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya dapat lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman (Hadisuwito, 2007).

Kelebihan lain sawi yaitu memilki kegunaan untuk mencegah kanker, hipertensi, penyakit jantung, membantu kesehatan sistem pencernaan, mencegah dan mengobati penyakit pellagra, serta menghindari ibu hamil dari anemia (Suleman, 2013 dalam Monika dkk., 2017). Sawi mengandung vitamin A dan vitamin C. Selain vitamin A dan vitamin C sawi mengandung vitamin K.

Vitamin K yang terkandung dalam sawi hijau sangat bermanfaat dalam menjaga tubuh dan stroke, vitamin K membantu mengurangi pengerasan pembuluh darah karena timbunan plak kalsium. Selain itu vitamin K juga berperan dalam pengaturan protein dan kalsium dalam tulang, sehingga vitamin K ini dapat menjaga kesehatan tulang dari osteoporosis (Richo, 2010 dalam Pratiwi, 2011).

C.    Metode

Bahan

Dalam melakukan proyek ini, bahan yang  digunakan diantaranya yaitu benih sawi, air, tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang. Benih digunakan sebagai indikator dalam pengembangbiakan tanaman sawi. Air digunakan sebagai bahan campuran tanah untuk merendam benih yang akan disemai, menjaga kelembaban tanaman dan sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis tanaman. Tanah digunakan sebagai media tanam dan tempat pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman. Sekam bakar digunakan sebagai indikator campuran media tanam pertama. Sedangkan pupuk kandang digunakan sebagai indikator campuran media tanam kedua.

 

Alat

Alat yang digunakan dalam melakukan proyek ini diantaranya:

a.       Traypot, berfungsi sebagai tempat dalam melakukan penyemaian benih sawi.

b.      Sprayer, digunakan sebagai alat untuk menyiram benih yang disemai.

c.       Batang kayu kecil, digunakan untuk melubangi media tanaman.

d.      Pengaduk, digunakan untuk mengaduk media tanam dan memasukan media tanam ke dalam traypot.

e.       Wadah, digunakan untuk merendam benih sawi sebelum dilakukan penyemaian.

f.        Polybag, digunakan sebagai tempat pembesaran bibit setelah penyemaian.

 

Langkah-Langkah Percobaan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam proyek yang dilakukan sebagai berikut.

a.       Siapkan air rendaman hangat, lalu rendam benih sawi tersebut dalam air rendaman selama 1 jam, dan tiriskan.

b.      Isi tray pot dengan media tanam secukupnya.

c.       lubangi media tanam yang telah dimasukan ke dalam try pot menggunakan batang kayu kecil.

d.      Setelah dilubangi, masukkan benih sawi sebanyak 1 benih per try pot dan tutup kembali lubang tersebut dengan media tanam.

e.       Lakukan penyemprotan menggunakan sprayer secara hati-hati agar bibit tidak terganggu.

f.        Letakkan di bawah tempat yang teduh.

g.      Tunggu selama 7 hari, sampai bibit sudah tumbuh dan muncul ke permukaan tanah.

h.      Jika sudah mencapai tinggi 1 cm dan muncul daun, maka tanaman tersebut siap dipindahkan ke polybag yang sudah terisi media tanam.

i.        Pindahkan polybag yang berisi benih yang sudah tumbuh ke lahan yang lebih luas dan cukup cahaya matahari.

j.        Lakukan penyiraman 2 kali sehari yaitu pada waktu pagi dan sore untuk menjaga nutrisi agar tanaman sawi tumbuh dengan subur.

 

D.    Hasil dan Pembahasan

Proyek ini dilaksanakan sejak hari minggu 05 September 2021 dengan memilih benih Sawi/ Caisim Shinta (Brassica juncea L.). Dalam pelaksanaan proyek ini dari sejak awal sampai akhir mengalami tiga kali kegagalan.

Kegagalan pertama yaitu pada hari minggu, 13 September 2021. Semua benih yang ditanam mati. Hal ini saya identifikasi berdasarkan beberapa hal yaitu penempatan benih sejak awal semai sampai masa tumbuh saya simpan dalam ruangan yang tertutup dan lembab (tanpa adanya sinar matahari) sehingga benih yang tumbuh tidak optimal dan hanya batang yang memanjang tanpa dibarengi pembesaran batang dan lebatnya daun. Mengingat setiap tanaman yang ditanam perlu nutrisi dari sinar matahari dalam proses pertumbuhan dan fotosintesisnya. Selain karena penempatan, penyebab lain gagal tumbuhnya benih ini yaitu karena komposisi dari media tanam yang kurang sesuai sehingga menyebabkan tanaman ini tumbuh namun tumbuh secara tidak normal.

Kegagalan kedua yaitu pada hari minggu, 10 Oktober 2021. Semua benih yang ditanam mati. Penyebab utama yang menjadi faktor kegagalan ini yaitu karena kurangnya asupan air sehingga tanaman ini kering dan akhirnya mati.

Kegagalan ketiga yaitu pada masa panen proyek ini, hari Jumat, 03 Desember 2021. Penyebab dari kegagalan yang ketiga ini yaitu adanya hama pada tanaman menjadikan tanaman yang tumbuh ini memiliki daun yang kurang lebat dan sebagian tidak tumbuh sebagai mana mestinya (tetap kecil). Hama yang menjadi penyebab utama kegagalan tumbuh tanaman ini yaitu bekicot pada memakan daun-daun pada tanaman ini.

Selain karena hama, faktor lain yang menyebabkan kegagalan ini yaitu tanaman dimakan oleh ayam. Hal ini saya identifikasi karena penempatan yang kurang sesuai sehingga ayam tetap bisa memakan tanaman yang ditanam ini.

 

Meskipun proyek yang saya susun tidak sampai masa panen. Namun, saya dapat mengidentifikasi terhadap perubahan dari setiap tanaman berdasarkan media tanam yang digunakan. Dalam hal ini, saya menggunakan dua variasi media tanam diantaranya : Media tanam A terdiri atas 75% pupuk kandang (kotoran ayam), 35% sekam bakar dan 15% tanah gembur. Sedangkan untuk media tanam B terdiri atas 75% sekam bakar, 35% pupuk kandang (kotoran ayam) dan 15% tanah gembur. Berdasarkan perbedaan media tanam yang digunakan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada masing-masing media tanam. Sawi pada media tanam A berkarakter lebih cepat tumbuh, lebih subur dan lebih tinggi ukurannya. Namun, sawi pada media tanam B berkarakter lambat tumbuh, dan kurang lebat dan batang lambat membesar.

Perbedaan tersebut berdasarkan hasil identifikasi pada Senin, 25 November 2021. Pada waktu tersebut sawi pada media tanam A tumbuh paling tinggi dengan ukuran 11,4 cm sedangkan sawi pada media tanam B tumbuh paling tinggi dengan ukuran 9,5 cm.

 

 

E.     Kesimpulan

1.      Tujuan praktikum:

Mampu mengetahui cara budidaya sawi hijau dengan metode persemaian yang baik dan benar, mengetahui media tanam yang cocok untuk sawi hijau, mengetahui cara memelihara sawi hijau yang baik dan benar, mengetahui pertumbuhan dan perkembangan sawi hijau, dan mengetahui berbagai faktor luar dalam proses persemaian.

2.      Kesimpulan:

Media tanam yang baik dalam pertumbuhan sawi hijau adalah media tanam yang mengandung banyak nutrisi, dan faktor penyiraman, serta intensitas cahaya matahari dan pemberian pupuk sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan pada setiap sawi hijau.

 


DAFTAR PUSTAKA

Akbar, F. 2018. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Skripsi Sarjana. Jurusan Agroteknologi. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.

Sari, A.Y., 2017. Pengaruh Jenis Pupuk Organik Cair Buatan dan Alami Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) var. Kumala. Skripsi Sarjana. Jurusan Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahin Malang. http://etheses.uin-malang.ac.id/10751/1/13620064.pdf

Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. AgroMedia. Jakarta Selatan. https://onesearch.id/Author/Home?author=Sukamto+Hadisuwito

Monika, N. Novi. Meriko, L. 2017. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Terhadap Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). Jurnal. Program studi Pendidikan Biologi. STKIP PGRI Sumatera Barat. http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/991/

Pratiwi, N.I., 2011. Pengaruh Pupuk Kascing dan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Skripsi Sarjana. Jurusan Program Studi Agronomi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/23846/Pengaruh-Pupuk-Kascing-Dan-Pupuk-Organik-Cair-Terhadap-Pertumbuhan-Dan-Hasil-Tanaman-Caisim

Komentar